Saturday, October 22, 2016

Cara Membuat Es Kering di Rumah

Es kering adalah karbon dioksida (CO2) beku yang biasanya digunakan sebagai pendingin di tempat yang tidak tersedia mesin pendingin. Temperaturnya rendah, yakni -78,5°C (−109.3 °F) pada tekanan atmosfer dan relatif mudah dibuat. Karbon dioksida merupakan gas yang dilepaskan sebagai hasil respirasi dan berbagai pembakaran hidrokarbon. Selain bersuhu lebih rendah daripada es yang terbuat dari air, es kering tidak meninggalkan sisa apapun.

Es kering pada umumnya merupakan senyawa yang tidak berbahaya tetapi dalam konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan asfiksi karena kekurangan oksigen. Es kering juga berbahaya untuk dipegang tanpa pengaman karena akan menyebabkan perih karena kedinginan (frostbite). Dengan peralatan dan bahan-bahan yang tepat, es kering dapat dibuat sendiri di rumah asalkan dilakukan dengan langkah pengamanan yang benar.

Es Kering
Hal-hal yang dibutuhkan untuk membuat es kering, antara lain: tangki karbon dioksida atau alat pemadam kebakaran berisi CO2 dan cara penggunaannya, sarung tangan, sarung bantal, kacamata pelindung, toples atau mangkuk atau kantung plastik es, dan plakban / perekat yang kuat. Buatlah dan gunakanlah es kering di ruangan yang beraliran udara baik karena karbon dioksida beku akan berubah menjadi gas dan gas ini akan mengusir oksigen di udara. Ketika menyimpan es kering, tempat penyimpanannya jangan ditutup karena pada saat es kering menyublim, gas akan dilepaskan ke udara sehingga tempat penyimpanan akan pecah bila ditutup rapat.

Untuk membuat es kering, letakkan sarung bantal menutupi mulut kran tangki karbon dioksida cair dengan erat. Lalu bukalah tutup krannya. Jangan sampai ada gas yang keluar kecuali ke arah kain. Apabila khawatir sarung bantal akan terbang, gunakanlah plakban untuk merapatkan sambungannya. Semprotkan selama 2 - 3 detik. Lantas, es akan segera mengumpul di bagian dasar sarung bantal. Ketika gas cair yang terlepas mengembun pada kain, karbon dioksida akan menguap dan terbentuklah es kering.

Kemudian lepaskan sarung bantal dengan hati-hati dan seharusnya terlihat setumpuk kecil es kering di dasar sarung bantal. Bentuknya akan menyerupai remah-remah stryrofoam berwarna putih. Jangan menggenggam es kering terlalu lama karena es ini bisa melukai jari tangan meskipun telah dilindungi sarung tangan.

Selanjutnya, pindahkan es kering ke dalam wadah yang aman dan praktis, seperti mangkuk, kantung plastik es yang kuat, atau termos. Jangan menyimpannya di dalam wadah dari keramik halus atau wadah dari kaca karena suhu dingin es kering dapat menyebabkan bahan ini mengerut dan pecah. Jangan pula menyimpannya dalam wadah logam yang bagus atau mahal karena es kering dapat menyebabkan logam rusak dan melengkung.

Namun, cara tersebut hanya cukup efektif untuk membuat sejumlah kecil es kering. Untuk menghasilkan sejumlah besar es kering, diperlukan pendinginan evaporatif. Oleh karena itu, jika ingin es kering dalam jumlah besar, sebaiknya beli saja dari penjual eceran atau membeli mesin pembuat es kering yang harganya bisa mencapai beberapa puluh juta rupiah.

Es kering biasanya disimpan di dalam kontainer terisolasi karena bila terkena udara, es ini segera melepaskan gas karbon dioksida. Karena perbedaan suhu antara es kering dan lingkungan cukup besar, perubahan fase tersebut terjadi secara langsung dari padat ke gas, tanpa melalui fase cair. Ketika menguap, sebagian es kering berubah menjadi uap sehingga menimbulkan kabut. Oleh sebab itu, es kering juga sering digunakan untuk menghasilkan kabut buatan dalam berbagai pertunjukan.

1 comment: