Es kering adalah karbon dioksida (CO2) beku
yang biasanya digunakan sebagai pendingin di tempat yang tidak tersedia mesin
pendingin. Temperaturnya rendah, yakni -78,5°C (−109.3 °F) pada tekanan
atmosfer dan relatif mudah dibuat. Karbon dioksida merupakan gas yang
dilepaskan sebagai hasil respirasi dan berbagai pembakaran hidrokarbon. Selain
bersuhu lebih rendah daripada es yang terbuat dari air, es kering tidak meninggalkan sisa apapun.
Es kering pada umumnya merupakan senyawa yang tidak
berbahaya tetapi dalam konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan asfiksi karena
kekurangan oksigen. Es kering juga berbahaya untuk dipegang tanpa pengaman
karena akan menyebabkan perih karena kedinginan (frostbite). Dengan peralatan dan bahan-bahan yang tepat, es kering
dapat dibuat sendiri di rumah asalkan dilakukan dengan langkah pengamanan yang
benar.
Hal-hal yang dibutuhkan untuk membuat es kering,
antara lain: tangki karbon dioksida atau alat pemadam kebakaran berisi CO2
dan cara penggunaannya, sarung tangan, sarung bantal, kacamata pelindung,
toples atau mangkuk atau kantung plastik es, dan plakban / perekat yang kuat. Buatlah dan gunakanlah es kering di ruangan
yang beraliran udara baik karena karbon dioksida beku akan berubah menjadi
gas dan gas ini akan mengusir oksigen di udara. Ketika menyimpan es kering, tempat
penyimpanannya jangan ditutup karena pada saat es kering menyublim, gas akan
dilepaskan ke udara sehingga tempat penyimpanan akan pecah bila ditutup rapat.
Untuk membuat es kering, letakkan sarung bantal
menutupi mulut kran tangki karbon dioksida cair dengan erat. Lalu bukalah tutup
krannya. Jangan sampai ada gas yang keluar kecuali ke arah kain. Apabila khawatir
sarung bantal akan terbang, gunakanlah plakban untuk merapatkan sambungannya. Semprotkan
selama 2 - 3 detik. Lantas, es akan segera mengumpul di bagian dasar sarung
bantal. Ketika gas cair yang terlepas mengembun pada kain, karbon dioksida akan
menguap dan terbentuklah es kering.
Kemudian lepaskan sarung bantal dengan hati-hati dan
seharusnya terlihat setumpuk kecil es kering di dasar sarung bantal. Bentuknya
akan menyerupai remah-remah stryrofoam
berwarna putih. Jangan menggenggam es kering terlalu lama karena es ini bisa
melukai jari tangan meskipun telah dilindungi sarung tangan.
Selanjutnya, pindahkan es kering ke dalam wadah yang aman dan praktis, seperti mangkuk,
kantung plastik es yang kuat, atau termos. Jangan menyimpannya di dalam wadah
dari keramik halus atau wadah dari kaca karena suhu dingin es kering dapat
menyebabkan bahan ini mengerut dan pecah. Jangan pula menyimpannya dalam wadah
logam yang bagus atau mahal karena es kering dapat menyebabkan logam rusak dan
melengkung.
Namun, cara tersebut hanya cukup efektif untuk membuat
sejumlah kecil es kering. Untuk menghasilkan sejumlah besar es kering, diperlukan
pendinginan evaporatif. Oleh karena itu, jika ingin es kering dalam jumlah
besar, sebaiknya beli saja dari penjual eceran atau membeli mesin pembuat es
kering yang harganya bisa mencapai beberapa puluh juta rupiah.
Es kering biasanya disimpan di dalam kontainer
terisolasi karena bila terkena udara, es ini segera melepaskan gas karbon
dioksida. Karena perbedaan suhu antara es kering dan lingkungan cukup besar,
perubahan fase tersebut terjadi secara langsung dari padat ke gas, tanpa
melalui fase cair. Ketika menguap, sebagian es kering berubah menjadi uap
sehingga menimbulkan kabut. Oleh sebab itu, es kering juga sering digunakan
untuk menghasilkan kabut buatan dalam berbagai pertunjukan.
membantu sekali kak infonya thanks
ReplyDeletetruk scania indonesia