Silikon karbida (silicon carbide) atau juga dikenal
dengan carborundum adalah suatu
turunan senyawa silikon dengan rumus molekul SiC yang terbentuk melalui ikatan
kovalen antara unsur Si dan C. SiC memiliki kelebihan, antara lain: berat
relatif rendah, kekerasan tinggi, kekuatan mekanik baik, tahan oksidasi, tahan
rayapan, tahan erosi, korosi baik, konduktivitas listrik dan termal tinggi.
Selain itu, material mentah SiC relatif murah dan dapat dibuat dalam
bentuk-bentuk rumit sehingga memungkinkan untuk disiasati melalui proses
fabrikasi konvensional.
Di udara silikon karbida membentuk oksida pelindung
pada suhu 1100°C dan dapat digunakan hingga mencapai 1700°C sehingga sangat
efektif sebagai bahan tahan peluru. Silikon
karbida merupakan salah satu material keramik non-oksida paling penting
yang dihasilkan pada skala besar dalam bentuk cetakan, bentuk bubuk (powder), dan lapisan tipis.
Silikon karbida pertama kali ditemukan secara tidak
sengaja oleh Edward Goodrich Acheson pada tahun 1891 ketika dia sedang berusaha
membuat intan tiruan. Pada saat itu Acheson memanaskan campuran tanah liat dan
batubara dalam suatu mangkuk besi. Mangkuk besi tersebut dan batang karbon
berfungsi sebagai elektroda. Kemudian dihasilkanlah kristal berwarna hijau pada
bagian elektroda karbon. Dia pun mengira bahwa butiran kristal tersebut adalah
hasil campuran antara aluminium dan karbon sehingga dinamakan carborundum
(nama mineral alumina adalah corundum).
Karena mineral baru tersebut memiliki kekerasan yang
hampir sama dengan intan, mineral tersebut mulai digunakan di dalam industri amplas. Namun, sekarang
penggunaan SiC luas sekali. Silikon karbida (SiC) dapat dimanfaatkan untuk
berbagai aplikasi yang membutuhkan ketahanan panas dan keausan yang tinggi,
seperti elemen pemanas, perlengkapan dapur bertemperatur tinggi, varistor, piringan
gerinda, bahan amplas, dan light emitting
diode (LED). Bahkan, baru-baru ini SiC merupakan salah satu kandidat untuk
material struktural di reaktor fisi dan fusi nuklir karena sifat radioaktivitasnya
yang rendah dan ketahanannya dalam radiasi neutron.
Secara umum SiC bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu SiC
sebagai keramik fungsional dan SiC sebagai keramik struktural. SiC sebagai keramik struktural merupakan
material terkeras ketiga setelah diamond
dan cubic BN. Namun, SiC sulit sekali
mendapatkan densitas yang tinggi tanpa bantuan aditif. Contoh: Untuk
mendapatkan SiC murni dengan densitas tinggi setidaknya dibutuhkan suhu minimal
2500°C dengan tekanan 50 MPa. Nah, temperatur dan tekanan setinggi itu tentulah
sangat tidak ekonomis untuk industri sehingga ditambahkanlah aditif.
Meskipun demikian, aditif seperti Al2O3 dan Y2O3 yang
jadi fasa liquid akan melunak pada saat diaplikasikan dengan temperatur tinggi.
Alhasil, setelah ditambahkan aditif tersebut, sifat-sifat SiC juga akan
menurun. Maka, para peneliti berlomba-lomba untuk membuat SiC tanpa aditif pada
suhu dan tekanan yang relatif rendah tetapi belum ada yang berhasil.
lengkap banget kak infonya
ReplyDeleteharga excavator komatsu bekas