Produksi Baja Kasar

Baja adalah logam campuran dengan besi sebagai komponen utamanya dan karbon sebagai material pelengkap yang utama. Karbon berfungsi sebagai agen pengeras besi. Meskipun karbon dapat memperkeras besi, baja yang mengandung banyak karbon cenderung rapuh. Untuk mengatasi hal ini, sekarang ada beberapa kelas baja dimana karbon diganti dengan material campuran lainnya. Dengan demikian, baja didefinisikan sebagai logam campuran berbahan besi yang dapat dibentuk secara plastik. Baja diproduksi dari besi kasar, baik besi padat maupun besi cair, besi bekas (scrap), dan beberapa paduan logam lainnya.

Ada beberapa proses yang dilakukan untuk merubah besi kasar menjadi baja. Berdasarkan survei diketahui bahwa sebanyak 33% dari produksi baja kasar (crude steel) diproduksi menggunakan tanur busur listrik. Tanur busur listrik ialah alat yang digunakan untuk melebur logam. Cara kerjanya yaitu besi bekas dipanaskan dan dicairkan dengan busur listrik yang berasal dari elektroda ke besi bekas di dalam tanur. Di dalam proses peleburan dapat digunakan dua macam arus listrik, yakni arus listrik searah dan arus listrik bolak–balik. Namun, yang umum digunakan dalam proses peleburan adalah arus listrik bolak-balik dengan tiga fase menggunakan electroda graphite.

Salah satu kelebihan dari tanur busur listrik adalah kemampuannya mengolah scrap menjadi 100% baja cair. Kapasitas porduksinya pun bisa mencapai 400 ton. Kelebihan lainnya adalah energi yang dikeluarkan busur listrik terhadap logam bahan baku sangat besar sehingga menyebabkan terjadinya oksidasi besar pada logam cair. Hal ini menyebabkan karbon yang terkandung di dalam logam bahan baku teroksidasi sehingga kadar karbon dalam logam tersebut menjadi semakin berkurang.

Pada umumnya baja menjadi bahan pelapis rompi anti peluru. Namun, baja dibuat pertama kalinya oleh orang Mesir lebih dari 4000 tahun yang lalu untuk perhiasan dan alat rumah tangga. Kini baja merupakan salah satu material yang sangat banyak dipakai di seluruh dunia untuk berbagai keperluan kehidupan manusia, khususnya di bidang industri.