Faktor yang sangat penting dalam penggunaan amplas adalah memilih nomor
grit (tingkat kekasaran amplas) karena hal ini akan mempengaruhi hasil kerja
dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Nomor
grit biasanya dicetak pada bagian belakang amplas. Semakin kecil nomor grit, amplas tersebut semakin kasar.
Sebaliknya, semakin besar nomor grit, amplas tersebut semakin halus.
Contoh: Pada
pekerjaan perbaikan dan penyelesaian bodi otomotif, amplas digunakan untuk
menggosok lapisan cat, dempul atau surfacer.
Rentang nomor grit amplas
yang digunakan untuk otomotif berkisar antara 60 sampai 2000. Jika amplas dengan
grit 600 (amplas halus) digunakan untuk mengelupas cat asli, tentu akan terjadi
pemborosan waktu dan tenaga. Maka, kita perlu memakai amplas kasar yang
ditunjukkan dengan angka grit lebih rendah.
Selanjutnya, untuk memperoleh hasil yang baik,
penggantian grit amplas juga harus
dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, kita dapat mencegah timbulnya goresan
pada permukaan benda.
Selain pemilihan
grit, pemilihan amplas juga ditentukan oleh bentuk, ukuran, dan sifat benda
yang akan diamplas. Contoh: Untuk mengasah pisau, kita bisa menggunakan amplas
sintetis berbentuk roda atau amplas batu alam (ungkal) dan tentunya kita akan memilih
amplas yang lebih mudah didapatkan dan lebih mudah digunakan.
Selain itu, kita
juga perlu mempertimbangkan alasan kesehatan dalam memilih amplas. Amplas bisa
digunakan dengan air atau minyak pelumas, seperti spirtus. Ini mungkin berbahaya
jika terhirup, bahaya kontak akibat gesekan tertentu juga bisa menghasilkan
panas, dan ada potensi bahaya atas bahan yang mudah terbakar.
info yg sangat bermanfaat sekali kak
ReplyDeleteharga scania