Friday, October 27, 2017

Saluran Distribusi Amplas

Ada sejumlah industri berbeda yang akan menggunakan amplas dalam proses produksinya. Kebutuhan susunan kimia dan fisik amplas pun bervariasi antara satu dengan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan industri ini, beberapa produsen memproduksi amplas sesuai pesanan, tetapi tak sedikit pula yang memproduksi amplas secara masal. Untuk pendistribusian amplas ini mereka bekerja sama dengan beberapa distributor amplas.

Distributor amplas mengkhususkan diri dalam pendistribusian amplas di seluruh negeri atau seluruh dunia. Namun, selain bekerja sama dengan distributor, distribusi juga dimungkinkan melalui sejumlah saluran yang berbeda. Pada umumnya, sejumlah saluran alternatif yang tersedia adalah sebagai berikut:
o Distributor. Ini juga dikenal sebagai pedagang grosir yang menjual amplas ke pengecer.
o Penjualan Langsung. Penjualan ini biasa dilakukan melalui telepon, surat pesanan atau email, dan toko online di internet. (Ini menggunakan sales atau tenaga penjualan internal).
o Agen. Ini biasanya akan menjual ke distributor atau langsung menjual ke pengecer.
o Pengecer. Ini juga dikenal sebagai reseller atau dealer dan mereka menjual secara langsung ke konsumen akhir.
Saluran Distribusi Amplas

Di dalam proses distribusinya, produsen juga bisa menggunakan iklan tetapi metode penjualan ini biasanya hanya digunakan untuk barang konsumsi.

Ada empat elemen pemasaran dan distribusi yang menjadi salah satu elemen bauran pemasaran. Peran utama produsen amplas adalah membuat produk amplas tersedia bagi konsumen atau bahkan untuk bisnis. Produsen amplas bisa terlebih dahulu fokus pada distribusi lokal. Namun, saat ini sudah sangat umum untuk mendistribusikan produk secara lebih luas. Bahkan, beberapa produsen amplas telah memiliki target untuk membuat produknya tersedia di seluruh dunia karena mereka telah menjalin banyak kerja sama dengan distributor amplas.

Jika produk didistribusikan lewat agen, tentu harga jualnya relatif lebih tinggi tetapi mereka akan mampu mendistribusikan produk di berbagai tempat dan negara. Kebanyakan distributor amplas berfokus pada distribusi ke perusahaan spesialis seperti toko bahan bangunan karena jika mendistribusikan ke tempat yang tidak relevan, hal ini bisa mempengaruhi kemampuan mereka dalam menghasilkan pendapatan.

Wednesday, October 25, 2017

Mengenal Amplas Cakram

Abrasive Discs (amplas cakram) menggunakan bahan pendukung yang berasal dari berbagai jenis kain, film, kertas, serat, dan bahkan bahan bukan tenunan. Amplas cakram digunakan di banyak industri, terutama untuk menyiapkan permukaan. Prosesnya meliputi pengamplasan, pembersihan, pemolesan, dan penggilingan kering atau basah.

Industri yang membutuhkan amplas cakram ini adalah industri logam, industri kayu, industri semikonduktor, dan industri keramik. Bergantung pada butiran, ukuran pasir, pemasangan dan dukungan, amplas cakram juga dapat diterapkan pada industri lain. Amplas cakram ini dihasilkan dari berbagai tipe backing, yakni:

Mengenal Amplas Cakram
1.       Amplas cakram kain yang dihasilkan dari kain tenun seperti kapas. Ini digunakan di dalam industri yang memerlukan kehati-hatian dalam penggunaan amplas.
2.       Amplas cakram yang berasal dari serat. Yang ini dikatakan lebih tebal dari kain dan dihasilkan melalui penggunaan serat katun dan selulosa yang diolah secara kimia. Kelemahan utama dari tipe backing ini adalah keriting dalam kondisi cuaca yang lembab.
3.       Amplas cakram film. Dalam jenis seperti ini, butiran amplas diaplikasikan pada film plastik.
4.       Amplas cakram spons. Butiran amplasnya terikat pada lapisan busa atau spons atau bahan lembut lainnya seperti kertas.
5.       Amplas cakram logam. Amplas ini memiliki butiran amplas yang biasanya terikat pada logam, termasuk kuningan dan aluminium.

Selain itu, ada pula amplas yang terbentuk dari bahan lain seperti bahan bukan tenun, kertas, dan layar.

Selain backing, kita perlu mengetahui butiran mineral amplas (grain). Mineral yang digunakan untuk menghasilkan butiran amplas cakram adalah aluminium oksida, karaben tungsten, silikon karbida, aluminium-zirkonia, dan garnet. Namun, ada pula butiran amplas super. Bahan ini relatif penting di industri yang bergantung pada pemetikan dan pemolesan besi. Salah satu bahan yang digunakan untuk menghasilkan butiran amplas super ini adalah boron nitrida kubik. Ini adalah komponen yang disukai karena kekerasan dan kapasitasnya untuk memberikan penggilingan unggul, terutama untuk perpaduan baja dan karbon.

Memahami Perbedaan Amplas

Ampelas/ amplas adalah bahan yang sangat keras. Ini biasa digunakan untuk menggiling (grinding), menghaluskan (polishing), menajamkan (sharpening), memotong (cutting), mengkilapkan (buffing), mengebor (drilling), dan mengasah permukaan benda-benda. Amplas bisa dibedakan menjadi amplas sintetis dan amplas natural atau amplas alami. Contoh amplas alami yang sangat keras dan tahan lama adalah berlian. Namun, berlian tidak layak dijadikan amplas karena harganya sangat mahal. Selain itu, kebanyakan amplas alami bisa mengandung kotoran sehingga tidak layak digunakan.

Kebanyakan amplas sintetis secara produktif setara dengan mineral organik atau mineral alami. Namun, jika mineral alaminya tidak murni, biasanya cenderung kurang berharga. Beberapa mineral amplas (alumina zirkonia) muncul secara alami meski cukup rumit dan mahal untuk diperoleh. Oleh karena ini, industri membuat amplas sintetis, yang juga disebut amplas buatan. Bentuk amplas buatan lainnya terdiri dari keramik, silikon karbida (carborundum), alumina zirkonia, alumina atau aluminium oksida.

Memahami Perbedaan Amplas
Sebagian besar amplas organik adalah mineral. Amplas mengandung bahan yang dikenal sebagai pengikat yang juga disebut tanah liat, karet atau damar. Kombinasi pengikat dan amplas ini biasanya terstruktur seperti roda, batang, blok. Ini biasa digunakan sebagai aluminium oksida, silikon karbida, garnet, tungsten carbide.

Setiap karya, baik itu seni maupun furniture tidak lengkap tanpa sentuhan amplas. Saat ini penggunaan amplas sudah sangat umum. Secara sederhana, amplas adalah bahan atau mineral yang digosokkan pada permukaan lain untuk menggosok atau menghaluskan benda kerja. Penggosokan bahan ini akan mengikis beberapa hasil pekerjaan yang kurang baik. Jadi, penggunaan amplas bisa menghaluskan permukaan yang kasar.

Amplas dapat digunakan untuk aplikasi industri, teknologi, dan bahkan untuk keperluan rumah tangga. Batu asah untuk mengasah pisau di dapur Anda juga termasuk amplas. Batu asah ini mengandalkan kekerasannya. Semakin keras bahan gosoknya, semakin cepat batu asah ini menajamkan pisau. Selain batu asah yang biasa digunakan di rumah, biasanya pasta gigi juga memiliki kandungan amplas, yaitu mengandung bahan kalsium karbonat. Bahan ini sangat lembut dan biasanya digunakan di dalam pasta gigi sebagai bahan pemoles.

Amplas diproduksi dalam berbagai bentuk. Ada coated abrasives (amplas berlapis) dan bonded abrasives (amplas berikat). Produsen amplas menghasilkan amplas yang berbeda karena mereka semua memiliki tujuan yang sangat berbeda. Amplas yang paling umum adalah kertas pasir. Ini tergolong amplas berlapis. Biasanya amplas menggunakan bahan pendukung kertas, logam, karet, atau kain lalu bahan ini dilapisi perekat sebagai agen pengikat yang merekatkan mineral-mineral amplas. Bagian tepi kotak korek api adalah contoh yang tepat dari amplas berlapis.

Pabrik amplas juga memproduksi amplas berikat. Amplas ini tidak dilapisi dengan perekat dan tidak memiliki mineral yang diaplikasikan padanya. Aluminium oksida adalah amplas berikat yang paling umum. Contoh yang sangat bagus dari amplas berikat adalah batu asah yang tajam.

Jadi, amplas atau abrasives adalah produk yang sudah sangat umum digunakan di sektor industri dan teknologi. Amplas memiliki kegunaan yang berbeda-beda tetapi tujuan utamanya adalah untuk menghaluskan permukaan benda.

Wednesday, December 14, 2016

Kandungan dan Kegunaan Feldspar

Feldspar berasal dari bahasa jerman yaitu “field” dan “spath”. Field berarti bidang dan spath berarti batu karang yang tidak berisi. Feldspar adalah kelompok mineral pembentuk batu yang terdiri atas Kalium (potasium: K), Natrium (sodium: Na), dan kalsium alumino silikat. Warnanya bervariasi mulai dari putih keabu-abuan, merah jambu, coklat kuning, dan hijau. Secara umum, seluruh jenis feldspar memiliki sifat fisik yang hampir sama, yaitu nilai kekerasan sekitar 6 – 6, 5 skala mohs dan berat jenisnya sekitar 2,4 – 2,8 gram/ml, dan sistem kristal antara triklin atau monoklin.

Mineral Feldspar
Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, secara kimiawi feldspar terbagi dalam empat kelompok mineral, yaitu kalium feldspar (KAlSi3O8), natrium feldspar (NaAlSi3O8), kalsium feldspar (CaAl2Si2O8), dan barium feldspar (Ba Al2Si2O8). Secara mineralogi, feldspar dikelompokkan menjadi Plagioklas dan K-Feldspar. Plagioklas merupakan suatu larutan padat yang tersusun dari variasi komposisi natrium feldspar dan kalsium feldspar. Mineral yang termasuk dalam kelompok K-feldspar diklasifikasikan berdasarkan suhu kristalisasinya, mulai dari sanidin (suhu tinggi), ortoklas, mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah).

Keberadaan feldspar dalam kerak bumi cukup melimpah. Walaupun demikian, untuk keperluan komersial, kualitas feldspar ditentukan oleh kandungan oksida kimia K2O dan Na2O yang relatif tinggi (di atas 6%), oksida Fe2O3, dan TiO2. Feldspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gerinda dan feldspar olahan digunakan untuk keperluan industri tertentu. Pada umumnya, dalam industri feldspar diperlukan sebagai bahan pelebur/ perekat pada suhu tinggi dalam pembuatan keramik halus seperti barang pecah belah, isolator, saniter, dan industri gelas/ kaca. Dengan kata lain, feldspar digunakan untuk melelehkan keramik atau membuatnya lebih matang. Di Amerika feldspar juga digunakan sebagai bahan campuran pembersih peralatan rumah tangga.

Masyarakat awam beranggapan bahwa feldspar adalah batuan padahal hal ini salah kaprah. Feldspar itu berdiri sendiri dan material lain yang menyusun batuan granit tetap berperan sebagai mineral, bukannya batuan. Sebagai kesatuan komponen, batuan granit bersama kuarsa, mika, dan mineral aksesori, keindahan mineral feldspar dimanfaatkan untuk batu hias (ornament stone). Keindahan ini akan terlihat bila batuan granit tersebut telah dipotong dalam bentuk lembaran (slab) dan dipoles.

Saturday, October 22, 2016

Batu Apung nan Kaya Manfaat

Batu apung atau batu kambang atau pumis (pumice) adalah sejenis batuan vulkanik yang berasal dari larva berbuih yang bergelembung, amat tipis, dan tembus cahaya. Mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, dan tridimit. Batu apung juga sering disebut sebagai batuan gelas volkanik silikat, biasanya berwarna abu – abu, ringan, berpori, dan dapat terapung di dalam air.

Biasanya batu apung menepi karena terapung terbawa ombak dan banyak ditemukan di tepi pantai berkarang. Ukurannya bermacam-macam, mulai dari yang besar sampai dengan yang kecil. Keberadaan batu apung selalu berkaitan dengan rangkaian gunung berapi yang berumur kuarter sampai tersier. Penyebarannya meliputi daerah Serang, Sukabumi, Pulau Ternate, dan Pulau Lombok. Banyak negara tetangga seperti Hongkong, Korea, Taiwan, Cina, dan Bangladesh yang membutuhkan batu apung ini. Oleh sebab itu, negara Indonesia sangat memiliki peluang besar dalam bisnis batu apung.

Batu apung umumnya digunakan sebagai alat gosok untuk menggosok tumit kaki yang pecah - pecah. Caranya: gosoklah tumit yang pecah-pecah dengan batu apung lalu olesi pelembab kulit untuk memperoleh hasil maksimal. Lakukan hal ini seminggu dua kali maka kulit pecah-pecah akan hilang sedikit demi sedikit sehingga tumit kembali mulus.

Alat Gosok Batu Apung
Selain itu, batu apung bisa pula digunakan untuk menggosok celana jeans agar berwarna agak keputih - putihan (biasa digunakan oleh pabrik jeans). Batu apung juga digunakan sebagai bahan penggosok, seperti pelitur, penghapus pensil, pengelupas kosmetik, dll. Batu ini juga banyak digunakan sebagai bahan bangunan, seperti dinding dan untuk membuat beton ringan atau yang kepadatannya rendah dan insulatif. Bahkan, batu apung dapat pula dipakai untuk menghaluskan intan.

Manfaat batu apung lainnya, yaitu untuk membersihkan alat memasak, seperti wajan, panci, dan alat memasak lainnya, terutama untuk peralatan yang sulit dibersihkan dengan sabun. Selain itu, batu apung juga sering digunakan untuk membersihkan kuku atau kulit kaki yang kasar di tempat-tempat perawatan kaki atau kuku. Media tanam tumbuhan anggrek pun menggunakan batu apung.

Karena berbagai manfaat tersebut, beberapa produsen pun mengubah bentuk batu apung menjadi bentuk yang sangat menarik untuk dijual sebagai alat kecantikan untuk mengasah tumit yang pecah-pecah. Tak sedikit pula yang mengubahnya menjadi batuan penghias kolam ikan di luar rumah ataupun menjadi interior rumah dengan cara menempelkannya secara acak pada dinding rumah.