Sebelum mempercantik sebuah benda biasanya kita harus
mengamplasnya terlebih dahulu. Kedengarannya mengamplas paling mudah dilakukan di
antara berbagai pekerjaan menukang lainnya. Namun, jika salah memilih amplas
dan teknik mengamplas, bisa-bisa merusak permukaan benda itu sendiri.
Amplas kayu terbuat dari partikel batu granit dan tidak
boleh terkena air. Untuk tingkat kekasaran (grit) amplas kayu biasa adalah 40, 60,
80,100,120,150, 220, 300, 400, dan 500. Semakin besar gritnya, amplas semakin
halus. Amplas halus biasanya digunakan untuk menghaluskan kayu polos yang baru
dibentuk sedangkan amplas kasar untuk menghilangkan permukaan kayu yang sudah
dicat.
Mengamplas Perabotan Kayu yang
Datar
Untuk mengamplas kayu dengan permukaaan datar, seperti
meja, kursi, kusen dan pigura, Anda bisa menggunakan balok kayu yang dilapisi
bahan lunak atau karet bekas sandal yang dipotong persegi sebagai pegangan saat
mengamplas. Caranya bungkuslah bahan tersebut dengan amplas lalu mulailah
mengamplas seperti biasa. Ini bertujuan menjaga kestabilan amplas dan membuat
tangan Anda terhindar dari kemungkinan luka karena goresan.
Mengamplas Perabotan Kayu Berbentuk
Bulat
Untuk mengamplas kayu berbentuk bulat, seperti kaki
kursi dan meja, teknik pengamplasannya sedikit berbeda karna pengamplasan
dengan cara menggosok pasti tidak bisa membersihkan secara keseluruhan. Untuk
itu, gunakan amplas yang dipotong agak panjang lalu lingkarkan pada kayu bulat
tersebut. Selanjutnya, gosokkan dengan arah ke kiri dan ke kanan seperti pada
saat Anda menggosokkan handuk pada tubuh.
Mengamplas Ukiran
Bagian Luar
Berhati-hatilah pada saat mengamplas permukaan ukiran
yang menonjol. Apabila kita menggosok ukiran tersebut seperti menggosok kayu yang
datar, kayu dan ukirannya bisa rusak. Maka dari itu, gunakan bantuan jari
telunjuk untuk mengamplas ukiran bagian luar yang menonjol satu per satu hingga
halus.
Mengamplas Ukiran
Bagian Dalam
Untuk mengamplas ukiran bagian dalam, diperlukan
amplas dengan ukuran yang kecil. Kemudian tekuk amplas membulat atau meruncing untuk
mempermudah masuk ke bagian yang tak terjangkau. Gosokkan amplas secara perlahan-lahan
ke bagian dalam ukiran. Anda juga dapat menggulung amplas hingga seukuran bolpoin
lalu masukkan ke sela-sela ukiran yang berlubang dengan cara ditarik secara
maju mundur.
Setelah pengamplasan, bersihkan pula debu-debu yang
menempel pada kayu dengan alat semprot angin bertekanan atau kain kering yang
bersih. Kemudian sebisa mungkin langsung lakukan finishing setelah kayu bersih. Jangan menunda terlalu lama karena debu-debu
akan menempel kembali dalam beberapa jam.
makasih kak untuk tipsnya
ReplyDeletekomatsu jakarta